Sampai Tangerang Merindu by Salmah Nurhaliza


Judul : Sampai Tangerang Merindu
Penulis : Salmah Nurhaliza
Penerbit : CV Jejak
Halaman : 248 hlm
Tahun : 2019

Blurb _____________

Mutia tidak menyadari, peran apa yang sebenarnya sedang dia lakoni di komunitas Tangerang Youth Movement (TYM), komunitas yang digagas oleh sahabatnya, Citra. Pun salah kaprah perihal kehadiran Syawal dalam komunitas itu. Semua terlihat seperti sewajarnya, hingga mereka melewati banyak peristiwa heroik yang menguras emosi dan air mata. Tak ayal, nama TYM semakin dikenal, seiring semakin tersohornya nama Mutia Azkiya yang menjadi ujung tombak. Kiriman-kiriman hadiah pun berdatangan. Sayangnya, tanpa nama pengirim. Disusul seseorang di masa lalu yang muncul-tanpa diundang-membawa prahara baru bagi komunitas mereka, khusunya untuk Mutia.

Akankah keimanan Mutia dipertaruhkan? Atau dia akan tetap berdiri kokoh di atas garis istiqomah?

"Salmah Nurhaliza memang piawai betul dalam mengkonstruksi cerita dengan lika-liku dan warna-warninya, konflik yang penuh greget dan tajam, alur yang mengejutkan, sikap dan cara berpikir tokoh-tokohnya yang kuat serta dialog-dialog yang hidup.''
Budi Sabarudin, Pendongeng keliling nusantara, jurnalis.

Review _____________

Terkadang, ada kisah yang tak bisa diceritakan. Kisah itu bernama luka. 

Sampai Tangerang Merindu adalah novel pertama karya penulis. Setuju dengan pendpat Budi Sabarudin yang seorang Pendongeng keliling nusantara, penulis memang piawai dalam meramu para tokoh dalam novel ini.

Sebuah karya non fiksi islami yang dibawakan dengan alur yang santai namun memiliki konflik cerita yang kuat. Setiap tokoh memiliki karakter yang kuat, begitu terasa bagaimana sosok Mutia yang dijuluki Ustadzah keliling oleh sahabatnya, Citra. Syawal yang paling bikin gemas karena tingkah konyolnya saat di dekat Mutia. Citra yang dari awal terkesan sedikit misterius, yang ternyata memberikan kejutan menarik untuk konflik yang terjadi pada Mutia. Walau menurutku, sosok Citra ini masih kurang kuat. Serta, tokoh lainnya yang paling aku suka yaitu Syifa dan Fajar. Berharap penulis membuat cerita khusus tentang keduanya.

Btw, pada penasaran gak kenapa Mutia dijuluki Ustadzah Keliling? Ya, Mutia ini memang sosok wanita yang tidak suka dengan hal-hal buruk. Mutia, selalu mengutarakan secara langsung untuk meluruskan yang salah. Bahkan, kerennya Mutia memberikan arahan kepada anak-anak SD yg sedang merokok. Menyadarkan mereka bahwa perbuatannya tidak benar, yang akhirnya membuat Mutia menjadi terkenal. Dikagumi karena tindakannya, di mana orang akan abai merasa bukan urasan pribadi. Tetapi, Mutia mengajarkan untuk tidak abai terhadap setiap kesalahan dan keburukan.

"Jangan takut berbuat kebaikan. Jangan menunggu orang lain bertindak baru kita bergerak." -Mutia

Komunitas TYM yang digagas Citra ternyata ada udang dibalik batu. Terlebih salah satu anggota yaitu Syawal adalah mantannya waktu di SMA. Sayangnya, saat ini Syawal hanya melirik Mutia. Dan, siapa sangka jika Mutia ternyata sudah ada di hati Syawal sudah lama. Sedangkan, Mutia? Dia sedang berbenah diri atas keslahannya di masa lalu. Tidak ada kata pacaran dalam hidupnya. So, wajar kalau nanti diceramahi Mutia soal pacaran.

Di saat komunitas TYM menjadi perhatian banyak orang. Begitu pun dengan Mutia. Ternyata kerikil besar tengah menghadang di depan. Menimbulkan konflik yang cukup pelik, bahkan orang-orang menjadi tidak respek lagi dengan Mutia. Seseorang dari masa lalu Mutia hadir dengan ancaman dan masalah lain yang belum selesai adalah soal perjodohan Mutia.

Mau tidak mau Mutia harus segera mengambil tindakan untuk kebaikan TYM, dirinya dan semua orang. Lalu, apa keputusan Mutia dalam menyelesaikan masalahnya? Silahkan cari jawabannya di novelnya langsung, ya.

Overall, aku menikmati novel Sampai Tangerang Merindu. Berikut hal yang bisa kita petik dari kisah Mutia, Citra, Syawal dan lainnya.


  • Setiap orang pasti pernah melakulan kesalahan, alangkah baiknya untuk segera memohon ampunan dan memperbaiki kesalahan tersebut.
  • Iri hati adalah hasutan setan, alangkah baiknya untuk tidak mendendam. Terlebih sampai merencanakan seuatu yang buruk untuk balas dendam.
  • Selagi masih muda lakukan kegiatan yang positif. Sebisa mungkin hindari semua hal yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
  • Terkadang kehilangan adalah tamparan terbaik untuk menyadarkan diri dari segala kesalahan.
  • Jodoh itu atas kehendak Tuhan, oleh sebab itu doakanlah dia dalam setiap jodohmu. Barangkali dia memanglah jodohmu.
Cara paling romantis mengungkapkan rindu adalah dengan mendoakan. 

Rate :4* of 5*

No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!